Rabu, 13 Mei 2009

Harapan Baru

PEMBACA BUDIMAN, barangkali tidak berlebihan kalau ada ungkapan harapan adalah awal dari segalanya. Nah, menjelang kita meninggalkan tahun 2007 dan kemudian memasuki tahun baru 2008, alangkah indahnya harapan itu terwujud.

 Memang, tanpa harapan hidup bisa jadi kering. Tapi disadari atau tidak, sudah terlalu banyak orang di dunia yang berharap mendapat perubahan menjadi lebih baik, namun sangat sedikit orang yang berbuat untuk merubah keadaan menjadi lebih baik.

 Untuk itu, di hari tahun baru, tak ingin kita lewatkan seperti di hari-hari sebelumnya. Kita paham, ke depan tantangan tetap ada, namun kita sadar untuk selalu memberikan yang terbaik.

 Dan di awal tahun baru adalah saat yang tepat bagi kita untuk kembali menata (ulang) bangunan harapan itu. Secara umum tentu kita harus berharap bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. 

Kita harus berani menatap masa depan kita dengan kepala tegak dan wajah penuh optimisme, sekalipun pada saat yang sama, kita dan bangsa besar kita masih belum juga keluar dari perangkap berbagai permasalahannya. Sekali lagi, kita harus yakin bahwa “badai pasti berlalu”.

 Pembaca, SAYA ingin menyampaikan maaf apabila selama tahun 2007 lalu, ada ucapan atau prilaku yang kurang berkenan di hati kita. Sebagai manusia, pastilah tidak sempurna. Kekurangan adalah cermin, untuk menatap keberhasilan.

 Matahari masih terbit dari timur. Sunset di hari tahun baru juga bukannya lebih indah dari sunset di hari-hari sebelumnya. Karena ini adalah proses. Dan dalam proses ini tak ada yang baru ataupun lama. 

Oleh sebab itu, SAYA menghargai segala kritik dan saran dari pembaca. Akhirnya, SAYA mengucapkan: Selamat Tahun Baru 2008. Ayo, kita berbuat yang terbaik untuk menjalani sisa hidup! Salam!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar